Tuesday, September 25, 2007

GELOMBANG PASANG DI PADANG


Sejumlah warga berdiri didepan rumahnya yang rubuh akibat diterjang gelombang pasang di Parupuk Tabing, Padang, Sumbar, Kamis (20/9). Gelombang pasang setinggi dua meter yang terjadi sejak Rabu malam (19/9) tersebut mengkibatkan 11 rumah hancur dan 31 rumah lainnya terancam rubuh. (Foto ANTARA/Maril Gafur/ok)







Saturday, September 22, 2007

1.000 KK Korban Mentawai Belum Tersentuh Bantuan

Siberut Selatan (JBNN) - Sedikitnya 1.000 kepala keluarga (KK) pada dua desa di Kecamatan Siberut Selatan, Kab Mentawai, Sumbar, hingga hari ke sembilan pasca bencana gempa beruntut pekan lalu belum tersentuh bantuan, dan kini masih bertahan dipengungsian.

Koordinator penanggulangan bencana alam Kecamatan Siberut Selatan, Eri Jhon di Siberut Selatan, kemarin, mengatakan, belum ada satu pun bantuan yang disalurkan ke Desa Sagulubek (400 KK) dan Matotonan (600 KK), berpenduduk sekitar 7.000-an jiwa itu, karena pertimbangan jarak cukup jauh dan geografi wilayah rawan ombak besar.

Kini sejumlah bantuan berupa beras, tenda dan sembako dari Pemda dan berbagai pihak khusus untuk dua desa itu, masih ditumpuk pada posko Muara Siberut dan masih diupayakan penyalurannya. Ke dua desa itu, kini masih terisolasi dan berada pada bagian selatan ibu kota kecamatan Siberut Selatan. Diperlukan waktu lima jam menempuh jalur laut ke dua pemukiman penduduk itu.

Siberut Selatan memiliki 10 desa yang dua di antaranya adalah Sagulubek dan Matotonan. Siberut Selatan satu dari empat kecamatan di Kepulauan Mentawai berjarak sekitar 150 mil dari Pantai Padang. Eri mengatakan, kendala lain, bagi tim bencana Siberut Selatan, adalah biaya transportasi kapal pengangkut bantuan mencapai Rp2 juta satu kali pendistribusian.

Justru itu, tim hingga Jumat (21/9) belum ada yang pergi ke dua desa itu. Informasi melalui nelayan ke posko bencana menyebutkan warga dalam jumlah besar masih mengungsi. Sebab, saat gempa beruntun berkekuatan 7,9 dan 7,7 Skala Richter pekan lalu itu, air laut naik mencapai dua meter ke daratan , namun tidak ada korban jiwa. Kerusakan rumah penduduk sekitar 20-an unit dan puluhan rusak ringan.(Sumber : Antara News/Ariel)



Thursday, September 20, 2007

SYAUKANI DIBERHENTIKAN

Bupati Kutai Kertanegara Syaukani diberhentikan sementara melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri yang ditandatangani Senin lalu (17/9). Syaukani diduga terlibat korupsi dalam pembebasan tanah pembangunan bandara Loa Kulu Rp 15 miliar.


JBNN, Jakarta:Bupati Kutai Kertanegara Syaukani diberhentikan sementara melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri yang ditandatangani Senin lalu (17/9). Syaukani diduga terlibat korupsi dalam pembebasan tanah pembangunan bandara Loa Kulu Rp 15 miliar.

Sekretaris Ditjen Otonomi Daerah Achmad Zubaidi mengatakan perberhentian sementara ini untuk mempermudah proses hukum yang sedang dijalani Bupati Kutai Kartanegara. "Untuk mempermudah pemeriksaan dan mengikuti amanat UU," kata dia seusai menyerahkan surat keputusan penonaktifan kepada Asisten I Sekretaris Daerah Siachruddin di Kantor Depdagri Kamis (20/9).

Surat itu, kata dia, juga memerintahkan untuk sementara Wakil Bupati Kutai Kertanegara Samsuri Aspar menjadi pelaksana tugas Bupati. "Sementara tugas bupati akan dijalankan oleh wakilnya," kata dia. Proses ini, lanjut dia, tidak ada tekanan dari pihak lain. "Ini merupakan hal yang wajar seperti kepala daerah lainnya," kata dia.

Asisten I Sekretaris Daerah Siachruddin mengatakan pihaknya menerima surat keputusan itu dan akan segara menyerahkannya kepada wakil bupati. "Agar segera bisa menjalankan pemerintah dan tidak menghambat pelayanan publik," jelasnya. Nantinya, kata dia, tidak ada pelantikan kepada wakil bupati Kutai Kertanegara. "Kan hanya pemindahan tugas saja," kata dia.

Selain Syaukani, kata Zubaidi, hari ini Departemen Dalam Negeri (Depdagri) juga menyerahkan surat pengaktifan kembali wakil walikota Banjar Achmad Dimyati. "Tadi pagi kami juga menyerahkan surat pengaktifan kembali wakil walikota Banjar karena dalam proses pengadilan tidak terbukti bersalah," jelasnya. Wakil walikota Banjar dinonaktifkan terkait dugaan korupsi semasa menjabat Ketua DPRD Ciamis. (Sumber : Tempo Interaktif)